Banjarbaru, Humas_Info – Dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi bagi warga binaan, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Strategi Peningkatan Kemandirian Ekonomi Warga Binaan pada Lapas dan Rutan di Wilayah Kalsel". Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, baik dari Kementerian Hukum dan HAM Kalsel, pemerintah provinsi, serta instansi terkait lainnya selasa, (26/11) .
Kegiatan yang berlangsung di Lapas Banjarbaru ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kalsel, Said Mahdar. Dalam sambutannya, Said Mahdar menekankan pentingnya pembinaan ekonomi bagi warga binaan sebagai bekal untuk mereka dapat kembali berkontribusi positif setelah keluar dari Lapas dan Rutan.
“Lembaga Pemasyarakatan bukan hanya tempat untuk menjalani hukuman, tetapi juga tempat untuk pembinaan. Kami ingin agar warga binaan memiliki keterampilan dan kemandirian ekonomi sehingga mereka siap menghadapi tantangan hidup di masyarakat setelah menjalani masa pidana,” ujar Said Mahdar.
Dalam kesempatan tersebut, Said Mahdar juga menyatakan bahwa kolaborasi antara pihaknya dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan memperkuat program-program pembinaan dan pengembangan kemandirian ekonomi bagi warga binaan.
"Dengan dukungan berbagai pihak, kami berharap warga binaan dapat mengembangkan potensi yang ada dan memperoleh keterampilan yang berguna di luar sana," tambahnya.
Sementara itu, Asisten II Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Rusdi Hartono, menyampaikan sambutannya dengan memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Divisi Pemasyarakatan dalam pembinaan warga binaan. Ia menyatakan dukungannya terhadap kolaborasi antara Kemenkumham dan Pemprov Kalsel, serta siap membantu dalam pengembangan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi warga binaan.
"Kami menyambut baik kolaborasi ini dan akan mendukung penuh agar program pembinaan dan kemandirian ekonomi bagi warga binaan dapat terus berkembang di seluruh wilayah Kalsel," kata Rusdi Hartono.
Pada kesempatan yang sama, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel juga mengapresiasi hasil pertanian yang dihasilkan oleh warga binaan di Lapas Banjarbaru. Mereka mengungkapkan kesiapan untuk membantu dalam pemasaran dan peningkatan kualitas hasil pertanian tersebut.
"Kami siap untuk memberikan pelatihan serta dukungan pemasaran hasil pertanian dari warga binaan, agar mereka bisa memperoleh hasil yang maksimal dan mandiri secara ekonomi," ungkap perwakilan Dinas Pertanian.
Selain itu, beberapa instansi lain seperti Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalsel turut hadir untuk memberikan dukungan dalam pengembangan keterampilan dan ekonomi produktif bagi warga binaan di Lapas dan Rutan se-Kalsel.
FGD ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah strategis dan terobosan baru dalam mendukung kemandirian ekonomi warga binaan, agar mereka tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga dapat memiliki keterampilan dan usaha yang memungkinkan mereka untuk mandiri setelah kembali ke masyarakat. (Humas Kanwil Kalsel, Foto/Teks : Dicky, Ed : Eko)