
Banjarmasin, Humas_Info – Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Selatan melalui Tim Pelayanan Kekayaan Intelektual mengikuti kegiatan Intellectual Property–Public Relations (IP–PR) Summit 2025 Day 1 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual secara virtual, Senin, 15 Desember 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh ASN Bidang Kekayaan Intelektual, ASN Bagian Umum khususnya Tim Kerja Hubungan Masyarakat seluruh Kantor Wilayah Kemenkum, serta petugas loket layanan Kekayaan Intelektual. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Selatan sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kehumasan.
IP–PR Summit 2025 difokuskan pada penguatan kompetensi humas melalui pembekalan teknis dan strategis, pengembangan kreativitas komunikasi, serta apresiasi terhadap insan public relations. Kegiatan ini bertujuan mendorong peningkatan citra institusi, mendukung inovasi layanan, dan memperkuat kontribusi komunikasi korporat dalam mendukung visi pembangunan nasional, khususnya di bidang Kekayaan Intelektual.
Acara diawali dengan laporan kegiatan yang disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Andrieansjah. Selanjutnya, keynote speech disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Luar Negeri Kemenkum, Yadi Heriyadi Hendriana, yang mengangkat tema Public Relations sebagai Orkestrator Ekosistem Kekayaan Intelektual. Dalam paparannya, ditegaskan bahwa humas memiliki peran strategis dalam menghubungkan kebijakan, inovasi, dan pemahaman publik terhadap Kekayaan Intelektual.
Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Herman Siregar, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya komunikasi yang modern dan adaptif dalam membangun kepercayaan publik. Menurutnya, melalui komunikasi yang efektif dan pemanfaatan momentum publik, edukasi Kekayaan Intelektual dapat semakin membumi dan relevan dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga mengajak seluruh insan humas untuk mendukung terwujudnya komunikasi Kekayaan Intelektual yang berkelas dunia.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Rizki Junaidi yang membahas pengenalan Kekayaan Intelektual, jenis-jenisnya, serta penerapannya dalam praktik public relations. Salah satu topik yang mendapat perhatian khusus adalah Indikasi Geografis sebagai instrumen strategis dalam membangun identitas, reputasi, dan kepercayaan publik terhadap produk maupun daerah asalnya. Sesi ini ditutup dengan diskusi interaktif mengenai isu-isu Indikasi Geografis terkini.
Melalui keikutsertaan dalam IP–PR Summit 2025, Kanwil Kemenkum Kalsel diharapkan dapat semakin memperkuat peran kehumasan dalam menyampaikan informasi Kekayaan Intelektual secara kreatif, komunikatif, dan berdampak positif bagi masyarakat luas. (Humas Kemenkum Kalsel, kontributor: Bidang KI, ed: Eko/Devin)












