Banjarbaru, Humas_Info – Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Selatan melalui Kepala Divisi Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum, Anton E. Wardhana, menghadiri kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Kalimantan 2025 yang dilaksanakan pada Kamis (25/9) di Gedung BPSDMD Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia ini mengusung tema “Inovasi Produksi dan Penguatan Kapasitas Petani Untuk Mendukung Akselerasi Program Swasembada Pangan”, sebagai upaya menjaga stabilitas harga sekaligus memperkuat ketahanan pangan melalui kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin, Forkopimda Provinsi, Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, serta perwakilan K/L terkait seperti Bulog, BUMD, Dinas Pertanian, dan Dinas PMD serta Kepala Kabtor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Kepala Divisi Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum, Anton Edward Wardhana.
Dalam sambutannya, Gubernur H. Muhidin menyampaikan pentingnya sinergitas seluruh pihak dalam mengoptimalkan langkah pengendalian inflasi pangan. Ia menekankan bahwa GNPIP merupakan program nasional dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, menjaga stabilitas harga, serta mendukung daya beli dan pemulihan ekonomi masyarakat.
Lebih lanjut, ia mencontohkan inovasi budidaya padi terapung di tiga kabupaten, yakni Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, dan Hulu Sungai Utara, yang mampu meningkatkan produktivitas sekaligus mempercepat masa panen. Jika sebelumnya panen padi membutuhkan waktu tujuh bulan, kini hanya tiga bulan dengan hasil produksi meningkat dari 3–4 ton menjadi 6–7 ton per hektar.
“Menariknya, hasil panen di Kabupaten Barito Kuala bahkan mencapai 7–8 ton per hektar berkat penggunaan bibit lokal, lebih tinggi dibanding hasil panen di Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Utara yang menggunakan bibit campuran,” ungkapnya.
Kegiatan GNPIP juga dirangkaikan dengan penandatanganan sejumlah komitmen strategis, di antaranya dukungan percepatan swasembada pangan melalui sarana dan prasarana, kerja sama antara Bank Indonesia dengan Gapoktan/Poktan, Bulog, BUMD, hingga penguatan kerja sama antar daerah di Kalimantan guna menjaga stabilitas pasokan pangan.
Sebagai penutup, dilakukan seremoni simbolis panen padi terapung yang menjadi bentuk implementasi inovasi pertanian di Kalimantan Selatan, serta sesi foto bersama seluruh peserta. (Humas Kemenkum Kalsel, Kontributor: Divisi PPPH, ed: Eko/Luthfi)


