Jakarta, Humas_Info – Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia ke-79 digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Selatan yang diwakili Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Ramlan Harun serta Kepala Sub Bidang Pemajuan HAM, M. Yusup yang mengusung tema kolaborasi nasional untuk memperkuat pemajuan HAM di Indonesia.
Acara diawali dengan sambutan dari Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Natalius Pigai yang dalam pidatonya menyoroti beberapa hal penting, yaitu komitmen Pemerintah pada HAM sebagaimana diatur dalam Astacita, dengan 50% dari poin Astacita mencakup isu-isu HAM, termasuk Pancasila, demokrasi, hak disabilitas, serta hak ekonomi, sosial, dan budaya. Natalius juga menegaskan bahwa pembentukan Kementerian HAM merupakan langkah nyata dalam memprioritaskan pembangunan berbasis HAM dengan fokus pada 15 prioritas nasional, termasuk non-diskriminasi, kesetaraan gender, perlindungan kelompok rentan, dan pemenuhan kebutuhan dasar.
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra turut memberikan sambutan ilmiah yang menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran kolektif terhadap nilai-nilai HAM sebagai fondasi untuk memajukan agenda pembangunan di masa depan. Pemerintah diingatkan untuk terus menyelesaikan kasus-kasus HAM yang belum terselesaikan, sembari mendorong rekonsiliasi nasional.
Yusril juga menyoroti sejarah penegakan HAM di Indonesia, termasuk amandemen UUD 1945, pembentukan Komnas HAM, serta pengesahan UU Nomor 39 Tahun 1999 dan UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan Kabupaten/Kota Peduli HAM. Penghargaan ini berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 22 Tahun 2021, dengan indikator mencakup pendidikan, kesehatan, pekerjaan, perumahan, lingkungan sehat, dan perlindungan kelompok rentan. Pada tahun ini, Provinsi Kalimantan Selatan berhasil mendorong 12 dari 13 kabupaten/kota memenuhi kriteria Peduli HAM, menandai pencapaian yang signifikan dalam pemajuan HAM di tingkat daerah.
Sebagai tindak lanjut, Kemenkum Kalimantan Selatan selama masa transisi organisasi berupaya melaksanakan langkah strategis yang meliputi penyusunan rencana aksi untuk mengevaluasi kriteria Peduli HAM dan memastikan keberlanjutan pemenuhan kriteria. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan stakeholders akan diperkuat untuk memastikan pelaksanaan program HAM yang lebih merata. Sosialisasi intensif terkait Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 22 Tahun 2021 akan dilaksanakan, disertai pelatihan bagi aparatur pemerintah daerah.
Kemenkum Kalimantan Selatan juga akan memberikan pendampingan teknis kepada kabupaten/kota yang belum memenuhi kriteria Peduli HAM, membentuk tim khusus untuk memantau pelaksanaan program HAM, dan melaporkan perkembangan secara berkala. Program inovatif berbasis HAM, seperti layanan terpadu untuk kelompok rentan, akan diinisiasi. Selain itu, kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap HAM dan pemberian penghargaan kepada daerah yang menunjukkan kemajuan signifikan juga akan dilakukan.
Sebagai langkah jangka panjang, roadmap pemajuan HAM di Kalimantan Selatan akan disusun dengan fokus pada pembangunan berbasis HAM. Peringatan Hari HAM Sedunia ke-79 ini menjadi momentum penting untuk mempertegas komitmen bersama dalam memajukan nilai-nilai HAM di Indonesia. (Humas Kanwil Kalsel | teks dan foto : Kontributor Bidang HAM/Arya | ed : Eko/Mahdian)
