Banjarbaru, Humas_Info – Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Kalimantan Selatan terus berkomitmen mendorong penguatan ekosistem Kekayaan Intelektual (KI) di dunia akademik. Bertempat di Universitas Borneo Lestari, Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual melaksanakan kegiatan koordinasi dalam rangka peningkatan permohonan paten dan hak cipta, Kamis (10/04).
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tahun Tematik Hak Cipta dan Desain Industri 2025 yang tengah digaungkan secara nasional. Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bidang Pelayanan KI, tim JFT/JFU dan Helpdesk KI Kanwil Kemenkum Kalsel, serta pimpinan program studi dari Universitas Borneo Lestari, antara lain Khairunnisa, M.H. (Ka. Prodi S-1 Hukum) dan Hidayatullah As-Syahri, S.E., M.M. (Ka. Prodi S-1 Manajemen).
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pelayanan KI, Riswandi, menyampaikan pentingnya keterlibatan perguruan tinggi dalam melindungi hasil karya civitas akademika melalui pendaftaran paten dan hak cipta.
“Lingkungan kampus adalah ladang emas inovasi dan kreativitas. Sudah saatnya hasil penelitian dan karya ilmiah mahasiswa terlindungi secara hukum. Ini bukan hanya soal perlindungan, tapi juga soal daya saing,” ungkap Riswandi.
Kegiatan koordinasi ini menghasilkan beberapa poin penting, antara lain: sosialisasi kebijakan Tahun Tematik Hak Cipta dan Desain Industri 2025, pemahaman strategis pentingnya pendaftaran KI, serta pembahasan pembentukan Sentra Kekayaan Intelektual di Universitas Borneo Lestari. Selain itu, dibahas juga rencana pembaruan Nota Kesepahaman (MoU) sesuai nomenklatur terbaru Kemenkum, serta inisiasi kolaborasi penyelenggaraan mata kuliah Kekayaan Intelektual.
Khairunnisa, M.H. menyambut baik inisiatif ini.
“Kami sangat mendukung pembentukan Sentra KI di kampus kami. Ini akan menjadi langkah maju dalam memfasilitasi perlindungan hak kekayaan intelektual mahasiswa dan dosen,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Kanwil Kemenkum Kalsel berharap sinergi dengan perguruan tinggi semakin menguat, demi mendorong terciptanya ekosistem KI yang produktif, inklusif, dan berkelanjutan di Kalimantan Selatan. (Humas Kemenkum Kalsel, teks dan foto: Pendi, ed: Eko)